Bersih Desa merupakan slametan atau upacara adat Jawa untuk memberikan sesaji kepada danyang desa. Sesaji berasal dari kewajiban setiap keluarga untuk menyumbangkan makanan. Bersih desa dilakukan oleh masyarakat dusun untuk membersihkan desa dari roh-roh jahat yang mengganggu. Maka sesaji diberikan kepada danyang, karena danyang dipercaya sebagai penjaga sebuah desa. Dengan demikian, upacara bersih desa diadakan di makam danyang. Di desa yang mempunyai pengaruh muslim kuat, upacara bersih desa diadakan dilaksanakan di Masjid. Adapun isinya adalah doa-doa dalam Muslim. Sementara, di beberapa desa yang tidak memiliki makam danyang, upacara bersih desa diadakan di rumah kepala desa maupun di Pendopo Kantor Kepala Desa. Bersih desa juga dimaknai sebagai ungkapan syukur atas panen padi, maka upacaranya dilakukan setelah panen padi berakhir. Sumber :https://id.wikipedia.org/wiki/Bersih_Desa.
Tujuan Bersih desa adalah, sebagai upacara adat, memiliki makna spiritual di baliknya. Pertama-tama bersih desa bertujuan untuk mengungkapkan syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang didapat. Selanjutnya, upacara bersih desa bertujuan untuk memohon perlindungan kepada danyang sebagai penjaga sebuah desa. Terakhir, tujuan bersih desa adalah untuk memohon berkat agar hasil panen berikutnya melimpah. Selain itu, bersih desa juga memuat tujuan solidaritas di dalamnya. Makanan yang menjadi santapan bersama adalah hasil sumbangan warga sendiri.
Minggu, 12 Juni 2021 Di Pekon Ganjaran Kecamatan Pagelaran Kab. Pringsewu, Warga bersama perangkat pekon mengadakan ritual bersih desa berupa kenduri dan dilanjutkan dengan ruwatan untuk aparatur pekon dan dilanjutkan pada malam harinya pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Dalam pagelaran wayang kulit di dalangi oleh Ki Kecuk Susilo dari Pekon Gumukrejo dengan Lakon " Semar Mbangun Pedukuhan" yang di hadiri dari Camat Pagelaran Bpk. Muhammad Fauzan. S.Pd, M.Pd. lalu di hadiri oleh para kepala pekon dan seluruh anggota APDESI. Acara dimulai dengan Sambutan dari Tokoh Masyarakat yang diwakili oleh Bpk. Giat Sutono, lalu Sambutan dari Bpk. Muhammad Fauzan selaku dari Camat Pagelaran. dan sambutan di akhiri oleh Kepala Pekon Ganjaran Bpk. Suswanto sekaligus Penyerahan Simbolis Tokoh Wewayangan lalu di tutup dengan Doa dan acara lakon wayang pun dimulai hingga pagi hari. Dengan harapan acara bersih desa ini dapat menjauhkan dari balak selama setahun ke depan umumnya untuk Pekon Ganjaran